Oleh: Mega sari
Wah , dapat banyak bang
?
Aok,maseh ngumbut tok
we(melepas ikan dari jaring) ‘’nye bang Sawal’’
Saat ini di perairan laut
di kecamatan paloh khususnya di perairan dusun setinggak lagi di serbu ikan
cumek/lumek,seperti yang di lakukan bang Sawal bersama kedua anaknya yaitu Ari
dan Heru yang sedang melepas lilitan-lilitan cumek pada jaring/pukatnya
diperahu kecilnya.
Tidak hanya bang
Sawal,terlihat seorang ibu berbusana merah yang juga ikut merasakan serbuan
cumek-cumek dijaringnya bersama
suaminya.
Pencarian ikan dengan
menggunakan perahu yang tidak begitu besar,untung saat ini ombak tidak begitu
besar.
Pukat/jaring yang di
gunakan mempunyai ukuran tertentu,untuk cumek menggunakan pukat/jaring 2inci.
Pencarian dimulai sejak jam 5 pagi sampai siang bahkan
ada juga sampai sore hari.
Dalam sekali labuh jaring/pukat bang Sawal bias mendapat kurang lebih 70kg ikan cumek hanya dalam
waktu setengah hari,bahkan lebih dari 70kg dalam sehari.
Kemaren tangkapan cumek
paling banyak yang kami dapat lebih 200kg dalam sehari,saya ditemani anak
sulung saya yaitu Ari yang sedang duduk dibangku kelas 5 SD,’’ujar bang Sawal’’
Kesulitan pada ikan
cumek adalah saat melepas lilitannya dari jaring/pukat,karena tubuhnya yang
lembut,dengan gigi kecil yang tajam,dan tubuhnya tang licin,terkadang kalau
tidak hati-hati gigi pada cumek bias menusuk tangan saat melepaskan dari jaring.
Ikan sebanyak itok sape
yang beli bang? ‘’tanya ku’’
Ikan-ikan ini di jual kepada para canggkau,dengan harga
Rp 4000 per/kgnya.’’jawab bang Sawal’’
Bayangkan jika setiap
harinya para nelayan memperoleh ikan sebanyak itu.
Tapi sayangnya ini tidak
berlangsung lama,karena ikan cumek adalah ikan musiman yang bermusim hanya
sekali dalam setahun.